Wednesday, August 7, 2019

Sahabat Rasulullah yang Didambakan Para Bidadari Surga




Rasulullah SAW memiliki banyak sekali sahabat,salah satunya adalah Hanzalah bin Abu Amir.Mungkin bagi teman-teman yang jarang membaca kisah sahabat-sahabt Nabi,nama Hanzalah belum begitu familiar ditelinga anda.Beda halnya dengan sahabat nabi Umar bin Khattab,Abu Bakar as-siddiq,Utsman bin Affan,Ali bin Ani Talib,Khalid bin Walid dan Zubair bin Awwam.Sahabat nabi ini adalah sahabat yang sangat dekat dengan nabi yang sering dikisahkan.namun,tahukah kalian siapakah lelaki atau suami yang sangat didambakan para bidadari surga? Ya!itulah Hanzalah bin Abu Amir.

Kekalahan kaum Quraisy pada perang Badar dan banyak terbunuhmya pemimpin-pemimpin dan bangsawan mereka saat itu,membuat mereka makin membenci orang-orang islam.kebencian mereka diibaratkan seperti api yang menyala-nyala siap menyapu apa yang ia temui.hati mereka dibakar keingin untuk menuntut balas.

Hingga tibalah saatnya perang Uhud.Hanzalan bin Amir salah satu pahlawan islam yang bertempur tanpa mengenal rasa takut kepada musuh-musuh Allah.Nama lengkapnya ialalah Hanzalah bin Abu Amir bin Shaifi bin Malik bin Umayyah bin Dhabiah bin Zaid bin Uaf bin Amru bin Auf bin Malik al-Aus al-Anshory al-Ausy.
Ayah Hanzalah adalah seorang pendeta pada masa jahiliyah yang mengetahui akan datangnya nabi terakhir dan sifatnya.Ayahnyapun secara terang-terangan menyatakan dirinya akan masuk Islam dan beriman kepada nabi saat agama Islam sudah  diturunkan oleh Allah.Ketika Allah turunkan agama Islam melalui nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW justru dia mengingkarinya dan tidak mau mengakui kenabian Rasulullah.

Karena ayahnya sangat benci kepada rasulullah,hanzalah minta izin Rasulullah untuk membunuh ayahnya.Tapi Rasullah tidak mengizinkan.Saat  itulah keyakin Hanzalah akan kebenaran agama Islam dan Rasulullah semakin menancap dihatinya.

Saat Madinah dalam keadaan genting dimana kaum muslimin siaga penuh  dalam menghadapi penyerangan oleh Abu Shufyan,Hanzalah dengan tenang dan penuh penuh keyakin melangsungkan pernikahannya.sunnguh Hanzalah merupakan sosok yang senantiasa tenang dalam menghadapi berbagai macam keadaan.

Hanzalah menikahi sang pujaan hatinya yaitu Jamilah pada saat malam yang esoknya akan berlangsung perang Uhud.Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul adalah putri dari sahabat ayahnya yang dikenal sebagai tokoh munafik.

Hanzalah meminta izin kepada Rasulullah untuk bermalam bersama istrinya.Nabi pun mengizinkannya bermalam bersama istri yang baru dinikahinya itu.Iapun tidak tahu apakah pertemuan itu akan terulang lagi.

Sungguh indah malam itu,langitpun seakan berpihak kepada gemintang dan rembulan yang sedang kasmaran.Sungguh sesuatu yang teramat indah untuk dilewatkan.

"Hayya alal jihad.....hayya alal jihad...! Seruan yang membuat sepasang kekasih itu tersentak.Suara itu bagaiakan suara surga yang telah lama ia nantikan.Hanzalah segera segera keluar dia tidak menunda lagi keberangkatannya agar ia bisa mandi terlebih dahulu.

Dia berangkat diiringi doa dan deraian air mata sang istri yang sangat ia cintai.hanya iringan doalah yang mengantarkankan kepergian ke medan Jihad.Dia berangkat dengan peralan perang yang telah lama ia persiapkan siap bergabung dengan pasukan Rasulullah Saw untuk menuju kemenangan.

Hanzalah langsung berada di atas punggung kuda dan meleset secepat kilat menuju barisan perang yang berkecamuk.Dengan pedang yang ada di tangannya Hanzalah menebas setiap musuh yang ia hadapi tanpa rasa gentar sekalipun.Tebasan pedangnya bak petir menyambar ,begitu kuat dan kerasnya.Musuh terus berdatangan bagai hutan yang lebat,namun tak ada rasa gentar sekalipun dibenak Hanzalah.Ia justru merengsek kedepan dengan menebas dan menerjang setiap musuh dengan luka dibadannya yang sudah tak terbilang.Tujuan utamanya ingin berhadapan langsung dengan komandan musuh.

Takbir bersahut-sahutan bagai halilintar mendesak seluruh penjuru langit.sementara itu,dari kejauhan Abu Sufyan melihat hanzalah dan ingin sekali mendekat lalu membunuhnya.Tetapi nyalinya belum cukup untuk membalaskan dendam kepada sang pembunuh anaknya itu.Namun situasi berbalik,kini Hanzalahlah yang mendekati Abu Sufyan.Abu Sufyan terpaksa melayaninya duel.Abu Sufyan terjatuh dari Kudanya dan langsung pucat ketakutan.dalam suasana genting itu,Abu sufyan berteriak minta tolong.Syadad bin Al_Aswad yang memang sudah disiagakan untuk menghabisi Hanzalah berhasil membatasi gerakan  Hanzalah dan menebas lehernya dari belakang.Tubuh yang gagah dan tegap itu tersentak jatuh ke tanah.Para sahabat yang berada disekitarnya mencoba menolongnya namun langkah mereka terhenti.

Dalam Kondisi Hanzalah yang sudah tersungkur,darah mengalir begitu deras dari tubuhnya masih dihujani lemparan tombak dari segala arah.Hanzalah Syahid di Medan Uhud di sebuah gundukan tanah yang masih basah .

 cahaya terang dari langit membungkus jenazah Hanzalah dan mengangkatnya setinggi mata memandang.Hujan lokalpun turun membasahi jasad hambalah  dan membolak-balikkan jasadnya seperti ada sesuatu yang hendak dibersihkannya.Saat itu bayang-bayang putih juga turun dari langit meniringi air hujan.Hujan mereda,bayang-bayang putih kembali kelangit dan tubuh Hanzalah jatuh kembali dengan perlahan.

Para sahabat yang menyaksikannya penuh keheranan.Para sahabat kemudian membawa jenazah yang basah itu kehadapan Rasulullah dan menceritakan tentang peristiwa yang baru saj mereka saksiakan.

Rasulullah SAW meminta seseorang untuk memanggil istri Hanzalah.Istri Hanzalah menceritakan apa yang telah dilakukan Hanzalah sebelum keberankatannya ke medan jihad.Dengan tertunduk malu Ia berkata bahwa "Hanzalah pergi ke medan jihad dalam keadaan junub dan belum sempat mandi ya Rasulullah". Rasulullah berkata kepada semua yang hadir "Ketahuilah oleh kalian bahwasanya jenazah Hanzalah  telah dimandikan oleh para Malaikat dan bayang-bayang putih itu adalah istri-istrinya dari kalangan bidadari yang menjemputnya".

Mereka ( para bidadari) berkata:"Wahai Hanzalah,Wahai suami kami,kami telah lama menunggu pertemuan ini.Mari kita keperaduan"

.Sahabat Urwah ra menegaskan kesaksiannya tentang kesyahidan Hanzalah di perang Uhud "Aku benar-benar melihat malaikat sedang memandikan Hanzalah diantara langit dan bumi dengan air dari awan dalam sebuah tempat besar tebuat dari perak"